6/21/2016

Peran-Peran Wanita dalam Al Qur'an

Wanita diibaratkan sebagai sebuah benih, apabila baik wanita maka baiklah generasinya.

Seorang anak yang rusak masih bisa menjadi baik asal ia pernah mendapatkan pengasuhan seorang ibu yang baik. Sebaliknya, seorang ibu yang rusak akhlaknya, hanya akan melahirkan generasi yang rusak pula akhlaknya. Itulah mengapa yang dihancurkan pertama kali oleh Yahudi adalah wanita.” Ucapan diatas dilontarkan oleh Muhammad Quthb.

Maka untuk menjadi wanita terbaik para muslimah harus dipandu oleh Al Qur'an seperti pada zaman Rasulullah, yaitu dengan cara mentaddaburi AlQur'an karena dengan taddabur inilah kita dapat memperoleh petunjuk, krn Alqur'an hudallinnas, hudalilmuttaqin.

Rasulullah pernah berkata kepada Aisyah pahalamu tergantung seberapa besar lelahmu, maka seorang muslimah harus senantiasa terus belajar terutama belajar dr Alqur'an.

Mari kita menengok kisah-kisah wanita dalam AlQur'an

Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan terkait kisah dalam Al qur'an :
1⃣Kisah dalam al qur'an beda dengan kisah dalam buku sejarah.
Kisah dalam al qur'an adalah kisah nyata walaupun tidak disebutkan nama tokohnya

2⃣Kisah yang disampaikan dalam Alqur'an adalah sebagai petunjuk. Tidak sekedar untuk penghibur diri tapi untuk memberi petunjuk.

3⃣Tidak semua kisah wanita dalam Alqur'an disebut nama jelasnya.
Ada banyak wanita tetapi yanh disebut namanya dengan jelas hanya 1 yaitu maryam yang juga menjadi 1 surat dalam AlQur'an sekaligus menjadi nama suratnya.
Hal ini menunjuknkan ada yang istimewa dari sosok maryam yang ingin ditunjukkan oleh Allah SWT kepada kita semua.

Rasulullah bersabda: "dari pihak laki-laki yang sampai hidup sempurna banyak, tetapi dari pihak perempuan tidak ada yang sempurna kecuali maryam bin imran"
Lelaki yang sempurna dalam hal ini para nabi,dan lelaki yang menjadi nama surat dam Alqur'an adalah lelaki sempurna.

Hal lain yang menunjukkan sempurnanya maryam adalah bisa kita lihat dalam surat at-tahrim:12➡"...dan dia(maryam) termasuk orang-orang yang kuat"
( ِ وَكَانَتْ مِنَ الْقَانِتِينَ)
QOONITIIN dari segi bahasa harusnya kata ini untuk lelaki,dan QOONITAAT ini yang untuk wanita. Tapi mengapa Allah memakai qoonitiin untuk maryam??
Para ahli tafsir mengatakan bahwa ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT ingun memasukkan satu wanita yanh mulia diantara para lekaki yang mulia.

4⃣Kisah dalam Alqur'an juga kadangkala mengajarkan kita tentang fiqih dan hukum.
Seperti dalam surat Al-Qosos:23 yanh menceritakan kisah 2 wanita madyan
"Dan ketika dia sampai di sumber air negeri madyan, dia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang memberi minum(ternaknya), dan dia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang perempuan sedang menghambat (ternaknya). Dia(musa) berkata, " Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?" Kedua (perempuan) itu menjawab, "Kami tidak dapat memberi minum(ternak kami),sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan(ternaknya), sedang ayah kami adalah orang tua yang telah lanjut usia."(28:23)

Dari segi fiqih bisa kita tengok dari jumlah wanita penggembala, mengapa 2 orang wanita(hal ini berkaitan dengan hal mahrom,2 wanita ini keluar di gurun pasir yang menjadi wilayah laki-laki). Dan dari segi hukum kalimat yang menjelaskan "ayah kami seorang yang lanjut usia", berkaitan tentang syarat wanita beraktifitas di luar.

Berikutnya mari kita tengok para wanita yang dikisahkan dalam Alqur'an baik yang namanya tersurat secara lansung atau hanya tersirat.

Wanita-wanita yang dikisahkan dalam Al Qur'an :
1. Hawa (Istri Nabi Adam, ibunda para manusia)
2. Istri Nabi Nuh
3. Istri Nabi Luth
4. Istri Nabi Zakariyah
5. Imroatul Aziz (Istri raja mesir dalam kisah Nabi Yusuf, dalam kisah isroiliyat disebut namanya sebagai Zulaikha)
6. Niswatul madinah (para wanita dalam kota yang bergosip tentang kejadian nabi yusuf dan istri raja).
7. Ibunda Nabi Musa
8. Saudari Nabi Musa
9. Istri Fir'aun (Asiyah binti Muzahim)
10. Istri Nabi Musa
11. Ratu Negeri Saba' (Balqis,yang disebut dalam kisah Nabi Sulaiman)
13. Istri Nabi Ibrahim (hajar)
14. Istri Nabi Ibrahim (Sarah)
15. Istri Imran
16. Maryan binti Imran
17. Istri Nabi Ayub
18. Khadijah
19. Hafsah
20. Aisyah
21. Zainab binti Jahz
22. Ummu Habibah (Romlah binti abu sufyan)
23. Ahlul bait nabi secara umum (istri dan anak-anakny)
24. Khaula binti tsa'laba (Wanita yang mengadukan perihal suaminya kepada nabi,surat al-mujadalah:2)
25. Istri Abu Lahab
26. Wanita yang menenun kemudia mengurai kembali tenunannya (An-Nahl:92)
27. Asma' binti abu bakar (dalam surah al mujadalah)
28. Mariyah Al-qibtiyah (at tahrim:1)
29. Putri Nabi Luth
30. Istri-istri nabi ismail
31. Wanita-wanita dalam surah al mumtahanah ayat 10 (beberapa wanita yang berhijrah dan suaminya tetap kafir,termasuk salah satunya kisah putri Rasulullah)

Catatan penting dari potret wanita-wanita diatas :
1. Potret wanita dalam alqur'an sangat lengkap dari berbagai segi usia,peran,serta akhlaknya(baik dan buruk)

2. Dari segi jumlah wanita yang berakhlak buruk jumlahnya lebih sedikit,dan di potret dalam masalah yang berbeda-beda
Istri nabi nuh & luth→bermasalah dengan suaminya
istri abu lahab→bekerja sama dengan suamjnya untuk menyakiti rasulullah
wanita-wanita di kota→ Ghibah( isi gosip dari perempuan yang menjadi penyakit)
wanita penggoda yusuf→wanita yang ingin menggoda laki-laki
wanita aneh yang mengurai kembali tenunannya.

3. Wanita-wanita yang mulia dalam AlQur'an dipotret dalam berbagau peran/sisi (sebagai ibu, istri, anak, peran sosil, dan dari masalah yang dimiliki).

TANYA JAWAB
1⃣ Tengang kisah istri-istri nabi Ismail
Istri pertama → mengeluh tentang kehidupannya yang serba kekurangan (yang akhirnya diceraikan atas perintah dr sang ayah nabi ibrahim)
Istri kedua → wanita yang banyak Bersyukur dan memuji Allah, ketika ditanya tentang apa yang dimakan dan diminum ia menjawab daging dan air zam-zam (maka nabi ibrahim berdoa agar diberkahi daging dan air zam-zam,dan perintah kepada ismail untuk mempertahankan istrinya)

pelajaran dari dari kisah istri nabi ismail untuk para wanita:

- mengeluh adalah bentuk ketidaksyukuran kita
- ingatlah sabda Rasulullah: "kebanyakan penghuni neraka adalah wanita, dan mereka adalah wanita yang mengingkari suaminya dan kebaikan suaminya".
-wanita harus taat kepada suaminya dalam keadaan bagaimana pun suaminya kecuali jika sang suami memerintahkan kemaksiatan kepada Allah dan Rasulnya.

2⃣ kisah wanita yang berhijrah dalam surah al-mumtahanah :10.
Hai orang-orang yang beriman, apabila datang kepada kalian perempuan-perempuan yang beriman) secara lisannya (untuk berhijrah) dari orang-orang kafir sesudah kalian mengadakan perjanjian perdamaian dengan orang-orang kafir dalam perjanjian Hudaibiah, yaitu bahwa barang siapa yang datang kepada orang-orang mukmin dari kalangan mereka, maka orang itu harus dikembalikan lagi kepada mereka (maka hendaklah kalian uji mereka) melalui sumpah, yaitu bahwa sesungguhnya mereka sekali-kali tidak keluar meninggalkan kampung halamannya melainkan karena senang kepada Islam, bukan karena benci terhadap suami mereka yang kafir, dan bukan pula karena mencintai orang-orang lelaki dari kalangan kaum muslimin. Demikianlah isi sumpah yang dilakukan oleh Nabi saw. kepada perempuan-perempuan itu(Allah telah mengetahui tentang keimanan mereka; maka jika kalian telah mengetahui, bahwa mereka) yakni kalian menduga melalui sumpah yang telah mereka ucapkan, bahwa mereka (benar-benar beriman maka janganlah kalian kembalikan mereka)janganlah kalian mengembalikan mereka(kepada orang-orang kafir. Mereka tidak halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka. Dan berikanlah kepada mereka) yakni kembalikanlah kepada orang-orang kafir yang menjadi suami mereka (mahar yang telah mereka bayar) kepada perempuan-perempuan mukmin itu. (Dan tiada dosa atas kalian mengawini mereka) dengan syarat(apabila kalian bayar kepada mereka maharnya) maskawinnya. (Dan janganlah kalian tetap berpegang) dapat dibaca tumsikuu, dan tumassikuu yakni dengan memakai tasydid dan tanpa tasydid (pada tali perkawinan dengan perempuan-perempuan kafir) yakni istri-istri kalian yang kafir, karena keislaman kalian telah memutuskannya dari kalian berikut syarat-syaratnya. Atau perempuan-perempuan yang menyusul atau mengikuti orang-orang musyrik dalam keadaan murtad, karena kemurtadannya telah memutuskan tali perkawinan mereka dengan kalian, berikut syarat-syaratnya (dan hendaklah kalian minta) hendaklah kalian tuntut (apa yang telah kalian nafkahkan) kepada mereka yaitu mahar-mahar yang telah kalian bayar kepada mereka, berupa pengembalian dari orang-orang kafir yang mengawini mereka (dan hendaklah mereka meminta mahar yang telah mereka bayar) kepada perempuan-perempuan yang ikut berhijrah, sebagaimana penjelasan yang telah lalu yaitu bahwasanya kaum musliminlah yang membayarkannya.(Demikianlah hukum Allah yang ditetapkan-Nya di antara kalian) untuk kalian laksanakan. (Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana).
Sumber: Tafsir Fiizilalil Qur'an

Ada beberapa wanita dalam ayat tersebut salah satunya zainab bin utbah

3⃣ kisah wanita aneh yang mengurai tenunnya kembali ada dalam surah An Nahl:92
"Dan janganlah kamu seperti perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipinyal dengan kuat, menjadi cerai-berai kembali. Kami menjadikan sumpah (perjanjian)mu sebagai alat penipu diantaramy, disebabkan adanya satu golongan yang lain. Allah hanya menguji kamu dengan hal itu, dan pasti pada hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan".(16:92)

4⃣ Bagaimana sikap kita jika ada wanita seperti istri Abu Lahab
→ Istri Abu lahab adalah contoh yang lengkap keburukannya:
Fisiknya : dia suka membawa kayu api berduri untuk menghalangi jalan nabi
Lisannya : suka mengolok Rasulullah dan mencela dakwah Rasulullah
Hatinya, memilki penyakit yang luar biasa

Lalu bagaimana kita bersikap?
1. Kalau kita tidak punya iman yang cukup untuk menghadapi oranv seperti ini maka jauhi agar tidak tertular, karena penyakit hati itu bisa menular.
2. Jika ingin menasehati pilih kalimat/kata-kata yang baik
3. Berhati-hatilah dalam menilai seseorang, jangan cepat menjustifikasi keburukan orang
4. Cari orang yang cukup ilmu dan imamnya jika kita tidak bisa menasehati secara lansung

Ambi ummu salman,
13062016

*Disarikan dari Materi Dauroh Wanita dalam Al Qur'an Oleh Ustad Budi Ashari di Masjid Al huda komplek Timah depok*

0 comments:

Posting Komentar