11/11/2012

Menjaring Ukhuwah

Segelintir orang tak memperdulikan konsep sohib sahabat,karib kerabat. Mungkin karena keterbiasaan hidup di lingkungan yang individualis jadi tak mudah untuk terbuka dan klik dengan orang yang berada diluar dunianya sendiri.Padahal dari hubungan pertemanan itu banyak sekali manfaat serta hal positif seperti hubungan kekeluargaan yang didapatkan di rumah.Perlu pembiasaan untuk bersikap terbuka terhadap dunia luar namun tetap dapat memfilter agar sesuatu hal yang negatif  tidak ikut masuk dalam diri orang yang dulunya individualis.

Dalam islam,kita sangat mengenal konsep Ukhuwah islamiyah(persaudaraan sesama muslim) layaknya sebuah persahabatan di lingkungan awwam.Persahabatan tidak akan terjadi jika dari awal tidak saling mengenal satu sama lain. Dalam Tahapan Ukhuwah pun begitu,tahapan-tahapannya antara lain:
  1. Ta’aruf,saling mengenal dari hal yang kecil seperti nama kemudian tempat tanggal lahir bahkan sampai pada sesuatu hal yang disukai maupun dibenci. 
  2. Tafahum,saling memahami terhadap setiap perilaku antar kita maupun yang kurang baik kita harus memahaminya jangan hanya satu sisi dari kita sendiri yang ingin dipahami tanpa memahami saudara kita yang lain,bahkan seharusnya dianjurkan untuk saling menasehati jika ada satu atau dua perilaku antar sesama kita yang kurang baik,supaya ukhuwah kita tidak sekedar ukhuwah biasa tapi ukhuwah yang selalu mengarah kedalam kebaikan dengan saling menasehati atas perilaku antar kita sehingga bisa memperbaiki diri menjadi lebih dan lebih baik lagi.Dan karena saling memahami ini menjadi kebersamaan yang saling menguatkan. 
  3. Ta’awun,saling menolong.Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendiri (zoon politicon) maka dari itu kita saling membutuhkan satu sama lain. Dalam konsep islam ada dalil yang mengatakan “Dan tolong- menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah,sungguh,Allah sangat berat siksanya.” (Qs:Al-maidah:2).Jelas sekali dikatakan untuk saling tolong-menolong dalam segala kebaikan,selain mendapat pahala tolong-menolong juga dapat mempererat ukhuwah kita sehingga terasa manis dirasa,dan terasa indah dilihat. 
  4. Takaful,saling menanggung. Istilah senasib sepenanggungan itu bukanlah sebuah lelucon ataupun sebuah kata-kata biasa tapi harus benar-benar di aplikasikan pada lingkungan ukhuwah kita terlebih ini antar kita yang berada dalam satu lingkaran yang sama dan fikroh yang sama,sangat tidak etis jika antar kita mengedepankan sikap egois tanpa mempunyai sikap simpatik pada saudara kita yang terkena musibah atau yang sedang dirundung masalah.Dalam sebuah hadist dikatakan “Tidak sempurna iman seseorang sebelum dia lebih mementingkan saudaranya sendiri”. Jadi saling menanggung bukanlah suatu hal yang harus di dorong-dorong oleh sesuatu yang lain sehingga kita bisa simpatik,tapi seharusnya itu adalah sebuah fitrah dalam diri kita sendiri untuk merealisasikan sikap simpatik dengan menolong saudara kita yang terkena musibah maupun yang tenga dirundung masalah. 
Tidak bisa dipungkiri juga dalam ukhuwah sering terjadi gesekan yang berakhir pada penyakit hati dan nantinya bisa berakibat buruk pada kondisi hati kita,maka dari itu tingkatan ukhuwah paling rendah yaitu dengan Salamatus sodr (berlapang dada).Adajuga tingkatan ukhuwah paling tinggi adalah Itsar (mengalah untuk kepentingan saudara) namun jangan menyalahartikan itsar ini,karena itsar bukan berarti mendahulukan sesuatu hal yang wajibnya diri kita sendiri menjadi orang lain terlebih dahulu .


0 comments:

Posting Komentar