3/18/2016

Catatan dalam Penantian #2

Aku takut aku tidak menjadi baik, sehingga engkau yang baik tidak akan jua menghampiri.

Aku takut aku terlalu lama utk menjadi baik, sehingga engkau yang baik akan terlalu lama jua utk sedia menghampiri.

Aku takut aku yg tak baik ini dipertemukan Allah dengan orang baik lalu aku mudah kecewakannya.

Aku takut perbaikan diri ini hanya semata-mata agar Allah memberi pula yang terbaik, itu berarti pamrih.

Aku takut perbaikan ini tidak kan bertemu dengan muaranya, karena fluktuatifnya imanku, sehingga ia yang ditakdirkan untukkupun setengah-setengah dalam imannya.

Aku takut perbaikan ini tidak utuh dikarenakanNya..
Aku takut perbaikan ini tidak juga menyeluruh, sehingga masih saja ada yang cacat dalam penghambaan, dalam muamalah dan dalam segala bentuk keteraturan Allah yang belum juga aku tanamkan dalam setiap waktu dalam masa karantina ini.

Aku juga takut jika dalam penerimaan nanti ternyata ada kecewa, entah itu dari diriku atau dirinya.
Aku juga takut jika nanti terlalu banyak sesuatu yg rumit, dan tidak bisa diselesaikan.

Dan beberapa ketakutan lainnya, yang ketika sedikit memikirkan untuk menggenap, seketika itu juga rasa takut itu bermunculan.

Bukan tentang "siapa", tapi tentang "bagaimana".

Dalam mencapai pengamalan, mungkin arti kata "learning by doing" itu bukan berarti tidak mempunyai bekal ilmu sama sekali, tapi dalam pengamalan sebenarnya, kata "learn dan do" itu berarti kita sedikitnya mempunyai bekal, lalu terus belajar dan langsung mengimplementasi. Karena pun yang sudah menggenap satu dekade atau dua dekade pun, tetap saja dalam masa-masa learn dan do.

Adalah sulit, jika selalu dalam kekhawatiran yang belum tentu akan ada. Sulit juga jika tanpa perhitungan dan perenungan. Jalan terakhir adalah sama-sama menggenap karenaNya, terus belajar dalam ikhtiar yang maksimal karenaNya, dan saling mengikhlaskan karenaNya.

Aamiin yaa mujiibassalim.

#CatatanDalamPenantian2
#InMyWay(Red : Grabbike pulang dari kuttab)
18Maret2016

0 comments:

Posting Komentar