3/25/2014

Ketika Izzah Masih Milik Kita

Beberapa kisah sejarah Berikut ini menunjukkan betapa besar dan agung kemuliaan yg pernah disandang oleh kaum muslimin:

Surat Kaisar Romawi kpd Mu'awiyah berkaitan dgn pecahnya perselisihan antara Mu'awiyah dan  Ali bin Abi Thalib. 
Dari Kaisar Romawi kpd Mu'awiayah:
Kami telah mengetahui perselisihan yg terjadi antara anda dan Ali bin Abi Thalib, dan menurut penilaian kami, andalah yg paling berhak menempati posisi sebagai khalifah,  jika saja tuan memerintahkan padaku  niscaya aku akan mengirimkan kepadamu sejumlah pasukan yg akan membawakan kepadamu kepala Ali bin Abi Thalib.

Surat kaisar romawi ini pun dibalas oleh Mu'awiyah: 
Dari Mu'awiyah kepada Heraklius.
Ini adalah perselisihan antara dua saudara, lalu mengapa anda ingin turut campur dalam urusan mereka berdua.
Jika engkau tidak membungkam mulutmu sendiri maka aku akan mengirim kepadamu satu armada pasukan, barisan pertamanya telah sampai kepadamu dan barisan terakhirnya masih ditempatku hanya untuk mendatangkan kepalamu untukku agar aku serahkan kepada Ali bin Abi Thalib.

Demikianlah keadaan kita saat dahulu kita sangat mulia.
🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸

Khalid bin Walid pernah mengirim sepucuk surat kepada kisra
Dalam surat itu beliau berkata;
Masuk lah kedalam islam niscaya engkau akan selamat, atau jika engkau menolaknya niscaya aku akan mendatangimu dengan sejumlah kesatria yg sangat mencintai kematian seperti kalian mencintai kehidupan...

Tatkala Kisra membaca surat tersebut, ia segera mengirim utusannya kepada kaisar cina, memohon bala bantuan, kaisar cina kala itu hanya membalas permintaan kisra dengan ucapan berikit ini:
Wahai kisra,  aku sama sekali tidak memiliki kekuatan melawan suatu kaum yg jika mereka bertekad mencabut sebuah gunung niscaya mereka sanggup untuk melakukannya.

Duhai..kemulaan apakah yg mereka miliki ini.. ?
Demikianlah keadaan kita kala kita dahulu masih mulia.
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Pada zaman kekuasaan al Utsmaniyah dahulu kapal kapal armada perang mereka jika melintasi pelabuhan pelabuhan eropa,serentak seluruh gereja di kota2 pesisir pantai itu mengehentikan pukulan lonceng2 gereja sebab mereka sangat takut jangan sampai hal itu dapat memancing kaum muslimin untuk menaklukkan negri mereka.
🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸

Di kisahkan bahwa pada abad pertengahan salah seorang pendeta berkebangsaan Italia berdiri disebuah lapangan disalah satu kota italia dan berkhutbah, didalam khotbahnya itu ia mengatakan:
Sungguh merupakan perkara yg benar2 sangat memilukan manakala saat ini kita melihat para remaja nasrani benar benar telah meneladani orang2 islam berkebangsaan arab itu, dalam seluruh model berpakaian mereka, gaya hidup dan pemikiran mereka, bahkan seorang pemuda nasrani jika ia ingin menunjukkan kebanggaannya dihadapan teman wanitanya si pemuda itu akan mengatakan kpd teman wanitanya tersebut sebuah ungkapan cinta dgn bhs Arab " uhibbuki " (aku mencintaimu) sekedar ingin menunjukkan kepada wanita tersebut bahwa betapa dgn bhs arab yg baru saja ia gunakan itu ia merasa sangat maju dan moderen.
Hal itu terjadi ketika dahulu kita masih sangat mulia.
 ðŸ”¸ðŸ”¸ðŸ”¸ðŸ”¸ðŸ”¸ðŸ”¸ðŸ”¸ðŸ”¸

Pada masa pemerintahan Al 'utsmaniyah dahulu, disetiap pintu rumah tergantung dua buah alat pengetuk pintu, besar dan kecil. Ketika alat pengetuk pintu yg besar digunakan oleh tamu, maka pemilik rumah akan segera mengetahui, bahwa tamu yg di luar itu adalah seorang pria, sehingga orang yg pergi membukakan pintu untuknya adalah pria pula. Dan sebaliknya, jika alat pengetuk yg berukuran kecil digunakan oleh tamu, maka diketahui pula bahwa tamu itu adalah seorang wanita, sehingga istri pemilik rumah lah yg pergi membukakan pintu untuknya.
Betapa dahulu kita sangat amat mulia.
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Pada malam perang Hitthin,  sebuah peperangan monumental kaum muslimin dimana mereka dapat mengembalikan Baitul Maqdis kedalam kekuasaan islam serta menaklukkan pasukan salib, pada malam itu panglima Shalahuddin Al Ayyubi berkeliling melakukan pengawasan pada seluruh kemah kemah tentarannya, pada saat beliau berkeliling ia  mendengarkan beberapa  kemah penghuninya tengah melaksanakan qiamullail dan kemah berikutnya tengah berzikir lalu kemah berikutnya lagi sedang membaca qur'an.

demikian seterusnya, hingga beliau melintasi sebuah kemah yg sepi sebab seluruh penghuninya terlelap tidur, maka sang panglima mengatakan kepada pengawalnya:  dari arah kemah inilah kita akan kebobolan, maksudnya dari kemah inilah dikemudian hari kita akan ditaklukkan.

0 comments:

Posting Komentar