Banyak yang ingin aku nyatakan dalam khayalanku ini, aku
mengandungmu nak, menikmati masa-masa ketika engkau mulai tumbuh di rahimku,
setiap pagi lemas dan muntah-muntah menjadi aktifitas yang tak terlewatkan dan
itu membuatku semakin lemas, tulang-tulangku mulai terasa semakin lemas pula
ketika kau mulai tumbuh dan tumbuh di rahimku, seharusnya aku giat minum susu
karena itu yang bisa membuatku agak kuatan, tapi apalah daya makanan pun tak
berani masuk karena aromanya semakin hari semakin tak enak dicium, seharusnya
aku minum susu karena itu tambahan kalsiumku karena kalsium yang aku punya
menjadi kekuatanmu di rahimku. Tapi aku semakin hari semakin menikmati
masa-masa ini, masa-masa ketika tak enak untuk beraktifitas apapun, tidur pun
rasanya tak nikmat, karena itu lebih baik aku tilawah Al-Qur’an untuk
menemanimu nak, sebisa mungkin aku tilawah satu hari 5 juz, untuk
mengulang-ngulang hafalanku juga mengenalkan padamu makhluk Allah yang akan
menuntun kita menuju syurgaNya. Tapi aku juga tak mau terus sendiri menemanimu
nak, ayahmu segera pulang dari perjalanan dakwah dan mengais rezeki, ayahmu
akan menemani kita yang sudah lama berbincang bersenandung syahdu membaca
kalamnya, ayo Yah temani kita, ayo Yah setoran muraja’ah dulu sini sambil
elus-elusin perut bunda, bunda istirahat dulu ya, biar mujahid kita yang mendengarkan
suara syahdu ayah.
Usia kandunganku menginjak ke-8 bulan kata
dokter harus banyak olahrag, jalan kaki keliling rumah, jangan bed rest lagi. Menanti
kelahiranmu di dunia nak, bunda tak sanggup lagi menahan air mata karena sangat
bahagia karena sekarang ada yang menemani bunda ketika ayah pergi. Kau adalah
titipan Allah yang harus bunda jaga nak, namun maafkan bunda jika suatu hari
nanti bunda melakukan kesalahan yang menyakiti hatimu tapi bunda sesungguhnya
sangat menyayangimu maka dari itu bunda akan menjagamu erat. Menginjak satu
tahun pertumbuhanmu sangat cepat nak, kau sudah hafal huruf-huruf hijaiyah
dengan lancar, bahkan mengucapkan bismillah pun sudah lancar. Semakin hari
semakin cerewet dengan semua pertanyaan-pertanyaanmu yang serba ingin tahu, menginjak
dua tahun kau sudah terbiasa dengan aktifitas bunda di rumah yang menyempatkan
muraja’ah ketika mencuci baju, beres-beres rumah atau bahkan cuci piring. Bunda
kaget ketika mujahid bunda tiba-tiba hafal surat-surat pendek. Menginjak tiga
tahun kau sudah mulai bosan di rumah, karena melihat anak-anak lain sudah masuk
sekolah padahal anak-anak lain sudah satu-dua tahun diatasmu nak. Melihat kau
tumbuh dari hari ke hari semakin takjub dengan kuasa Allah, bunda diberi nikmat
yang luar biasa dengan hadirnya kau nak. Kau bisa dengan bebas berekspresi
dengan sangat menggemaskannya, terlebih sering kau menumpahkan semuanya dengan
tangisan, maafkan bunda ya nak ketika kau menangis bunda tak mampu menahan air
matamu, bukan karena bunda tak mau tapi karena tidak semua keinginanmu dapat
dikabulkan oleh tangisan, karena nanti kau akan mengerti betapa kerasnya dunia
ini, dan tidak dapat di luluhkan oleh tangisan saja nak.
Bunda
ingin melihatmu tumbuh dengan kaya akan kebaikan nak, untuk bekal nanti di
akhirat sana. Tak banyak yang bunda pinta, hanya berharap kau menjadi anak yang
sholeh dan bermanfaat bagi sesamamu. Bunda ingin melihatmu tumbuh dengan Al-Qur’an
nak, untuk bekal nanti di akhirat sana. Maka dari itu di usiamu yang masih
sangat kanak-kanak bunda mulai mengajarkanmu baca Al-Qur’an dan mulai
dibiasakan dengan menghafal Al-Qur’an.
Kelak,
ketika kau semakin tumbuh kau akan mengerti sendiri mengapa kita akan jauh
berbeda dengan yang lain. Setiap hari sebelum berangkat sekolah bunda sudah
mentalaqqikan surat yang harus dihafal hari itu, kau dengan wajah kanak-kanakmu
dengan lapang dada menuruti kata-kata bunda karena kalau tidak kau sendiri kena
akibatnya, weekend ini hanya bisa di rumah saja jika target hafalannya tidak
tercapai. Kelak kau akan mengerti dengan sendirinya nak, hidup ini ya tidak
sekedar hidup untuk hidup saja. Tapi hidup untuk mati, jangan sampai ketika
sudah masanya perbekalan kita masih terasa ringan, sedangkan perjalanan menuju
akhirat sungguh sangat jauh nak.
***
Goes to
20th, menurutku itu salah satu hal sulit yang harus tetap dijalani, fiyuuuuhh
spiritnya harus beda karena kepala dua. Aku semakin membebani diriku sendiri
dengan seabrek masalah khayalan yang belum jadi masalah di kenyataan. Sekarang ada
deadline yang harus segera dibayar, plus ada sesuatu yang harus segera dimulai
untuk perbekalan nanti. Ada banyak godaan, bertubi-tubi banyaknya. Tapi meskipun
begitu InsyaAllah aku harus terus-menerus memperbaiki niatku, mempercepat
langkahku, bermujahadah lebih keras, bukan karena nafsu tapi karena ada banyak
hal lain yang belum aku mulai dan harus aku mulai.
Yang terakhir untuk calon imamku yang bukan menjadi rahasiaNya. Maafkan aku jika kali ini aku masih saja sering melalaikan waktu, bermaksiat, tergoda dengan berbagai cobaan, tapi aku terus-terusan beriltizam untuk terus memperbaiki diriku, tak ada yang bisa kuubah dari masa laluku maka dari itu aku hanya bisa mengubah masa depanku dengan memperbaiki diriku di hari ini. Maafkan aku yang sedikit ilmu, tidak lihai serta tidak seanggun yang kau harapkan. Inilah aku dengan semua apa adanya aku. Aku ingin kita sama-sama bersinergi untuk kehidupan akhirat kita. Sehingga kita bisa saling memberi syafa’at di akhirat kelak. Kau membawaku ke syurga bersama jundi-jundi kita kelak. Allahumma Aamiin...
Yang terakhir untuk calon imamku yang bukan menjadi rahasiaNya. Maafkan aku jika kali ini aku masih saja sering melalaikan waktu, bermaksiat, tergoda dengan berbagai cobaan, tapi aku terus-terusan beriltizam untuk terus memperbaiki diriku, tak ada yang bisa kuubah dari masa laluku maka dari itu aku hanya bisa mengubah masa depanku dengan memperbaiki diriku di hari ini. Maafkan aku yang sedikit ilmu, tidak lihai serta tidak seanggun yang kau harapkan. Inilah aku dengan semua apa adanya aku. Aku ingin kita sama-sama bersinergi untuk kehidupan akhirat kita. Sehingga kita bisa saling memberi syafa’at di akhirat kelak. Kau membawaku ke syurga bersama jundi-jundi kita kelak. Allahumma Aamiin...
***
GALAU’ERS 20TH WANNABE !
RUMAH QUR’AN STAN, 00:08 20MARET 2014
SYAHIDAH MUTHMAINNAH
0 comments:
Posting Komentar