4/20/2013

Surat Cinta seorang Kakak


*Surat cinta seorang kakak untuk aku yang beranjak usia
InsyaAllah akan menjadi reminder ketika kelemahan datang dan futur meradang
Jazakillah khairan katsira atas segala do'a dan semangat yang engkau tularkan padaku
kak Azmi Masitha Dentilanda
Uhibbuki Fillah.*




Untukmu, kuhadiahkan seuntai doa, semoga ia bisa menjagamu
Untukmu, kutitipkan sebuah harap, semoga ia mampu menambah dewasamu
Untukmu, kusandarkan sepotong semangat, semoga sanggup menguatimu
Untukmu, atas cintaku karenaNya, semoga setia merengkuhmu menghamba padaNya

hari ini genap usia 19 tahun. hmm tapi tetap berulang kali kau sebut dirimu masih kecil, padahal jika dihitung-hitung awal Allah membebanimu dengan hukum-hukumNya jika dibanding denganku meski usiaku 21 tahun lebih tua dirimu.

Wah, usia kita terpaut 2 tahun, benar ya? 21-19,,, benar 2 tahun? wah baru nyadar...

Padahal selama ini aku dengan bangga menyebut (aku) 'kakak' saat berbincang denganmu, saat berdiskusi denganmu, saat beraktifitas denganmu, sa..aattt tiap bersamamu... bangga karena entah sejak kapan terhujam dalam bahwa engkau layaknya adikku sendiri. (pede baget ngaku-ngaku saya, untung kamu ga ada kakak kan, klo ada bisa protes dianya hoho)

Tak ada ucapan selamat dariku seperti yang kau ucapkan saat miladku...
Tak ada kado, tak ada kejutan...

Ingin memberimu hal yang beda. Apa itu? itu, yang kusebutkan di paling atas.
Untuk yang pertama biar kubisikkan saja pada Allah ya. Karena kuyakin Ia akan menggenggamnya dan memberikannya untukmu lewat mahabbahNya untukmu.

Untuk yang kedua, sebuah harap, ini bukan semata harapku padamu, namun ini harap kita berdua. Ingin kusampaikan lagi agar mampu menjadi ingatan kita. Harap kita akan umat ini, akan dakwah ini. Insyaallah hubungan kita tidak lagi sebatas teman, sahabat, namun kita adalah patner, teman dalam perjuangan dakwah ini. Kita, dalam satu jalan ini, jalan dakwah. Maka kelak ketika raga saling jauh, jalan ini yang akan setia menghimpun hati-hati kita. Maka adikku, istiqomahlah dalam jalan dakwah ini bagaimanapun kondisimu, apapun rintangan yang menghalaumu, teguhlah di jalan ini. Buatlah sosokmu sebagaimana yang telah lama dirindukan umat. Sosok yang qowi dan dewasa secara tarbawi. Semoga selalu ada kesungguhanmu dalam tiap kemudahanmu, selalu ada keseriusanmu dalam suasana canda (jangan dibalik ya)

Untuk yang ketiga, kutitipkan semangat yang kupunya dan tidak kau punya, agar ia terbang bersama semangatmu yang lain. Saling bertukar di cakrawala. Menggenapi langkah-langkahmu. Memenuhi ruang rapuh dalam ikhtiarmu. Hingga sampailah ia di titik terakhir meraih citamu.

Terima dan simpanlah titipan semangat dari kakak, karena suatu saat ketika kakak yang membutuhkan semangat itu, engkaupun meminjamkannya kembali padaku, pada seorang yang dhoif ini.

Dan terakhir... atas ilmu yang pernah kakak dapat: 'ungkapkanlah rasa cinta pada saudarimu' karena ia bisa menentramkan hatinya dan menguatkan ukhuwah, biar saudarimu tak perlu lelah mencari cinta itu ke sedalamnya hatimu, cukup agar ia menemukan cintamu di permukaannya. Maka persilakan lisan ini dengan sederhana saja untuk berujar: "Uhibbuki fillah, adikku, saudaiku... Syahidah Muthmainnah"

Calon hafidzoh yang dokter, insyaallah

Rq, 16042013 (telat sehari), 0:16am


1 komentar: