*Surat cinta seorang kakak untuk aku yang beranjak usia
InsyaAllah akan menjadi reminder ketika kelemahan datang dan futur meradang
Jazakillah khairan katsira atas segala do'a dan semangat yang engkau tularkan padaku
kak Azmi Masitha Dentilanda
Uhibbuki Fillah.*
Untukmu, kuhadiahkan seuntai doa, semoga ia bisa menjagamu
Untukmu, kutitipkan sebuah harap, semoga ia mampu menambah dewasamu
Untukmu, kusandarkan sepotong semangat, semoga sanggup menguatimu
Untukmu, atas cintaku karenaNya, semoga setia merengkuhmu menghamba padaNya
hari
ini genap usia 19 tahun. hmm tapi tetap berulang kali kau sebut dirimu
masih kecil, padahal jika dihitung-hitung awal Allah membebanimu dengan
hukum-hukumNya jika dibanding denganku meski usiaku 21 tahun lebih tua
dirimu.
Wah, usia kita terpaut 2 tahun, benar ya? 21-19,,, benar 2 tahun? wah baru nyadar...
Padahal
selama ini aku dengan bangga menyebut (aku) 'kakak' saat berbincang
denganmu, saat berdiskusi denganmu, saat beraktifitas denganmu,
sa..aattt tiap bersamamu... bangga karena entah sejak kapan terhujam
dalam bahwa engkau layaknya adikku sendiri. (pede baget ngaku-ngaku
saya, untung kamu ga ada kakak kan, klo ada bisa protes dianya hoho)
Tak ada ucapan selamat dariku seperti yang kau ucapkan saat miladku...
Tak ada kado, tak ada kejutan...
Ingin memberimu hal yang beda. Apa itu? itu, yang kusebutkan di paling atas.
Untuk
yang pertama biar kubisikkan saja pada Allah ya. Karena kuyakin Ia akan
menggenggamnya dan memberikannya untukmu lewat mahabbahNya untukmu.
Untuk
yang kedua, sebuah harap, ini bukan semata harapku padamu, namun ini
harap kita berdua. Ingin kusampaikan lagi agar mampu menjadi ingatan
kita. Harap kita akan umat ini, akan dakwah ini. Insyaallah hubungan
kita tidak lagi sebatas teman, sahabat, namun kita adalah patner, teman
dalam perjuangan dakwah ini. Kita, dalam satu jalan ini, jalan dakwah.
Maka kelak ketika raga saling jauh, jalan ini yang akan setia menghimpun
hati-hati kita. Maka adikku, istiqomahlah dalam jalan dakwah ini
bagaimanapun kondisimu, apapun rintangan yang menghalaumu, teguhlah di
jalan ini. Buatlah sosokmu sebagaimana yang telah lama dirindukan umat.
Sosok yang qowi dan dewasa secara tarbawi. Semoga selalu ada
kesungguhanmu dalam tiap kemudahanmu, selalu ada keseriusanmu dalam
suasana canda (jangan dibalik ya)
Untuk yang ketiga, kutitipkan
semangat yang kupunya dan tidak kau punya, agar ia terbang bersama
semangatmu yang lain. Saling bertukar di cakrawala. Menggenapi
langkah-langkahmu. Memenuhi ruang rapuh dalam ikhtiarmu. Hingga
sampailah ia di titik terakhir meraih citamu.
Terima dan
simpanlah titipan semangat dari kakak, karena suatu saat ketika kakak
yang membutuhkan semangat itu, engkaupun meminjamkannya kembali padaku,
pada seorang yang dhoif ini.
Dan terakhir... atas ilmu yang
pernah kakak dapat: 'ungkapkanlah rasa cinta pada saudarimu' karena ia
bisa menentramkan hatinya dan menguatkan ukhuwah, biar saudarimu tak
perlu lelah mencari cinta itu ke sedalamnya hatimu, cukup agar ia
menemukan cintamu di permukaannya. Maka persilakan lisan ini dengan
sederhana saja untuk berujar: "Uhibbuki fillah, adikku, saudaiku...
Syahidah Muthmainnah"
Calon hafidzoh yang dokter, insyaallah
Rq, 16042013 (telat sehari), 0:16am
Kak Azmi masitha dentilanda :*
BalasHapus