12/09/2014

Mitsaqon Gholidhon

Alhamdulillah.

Ahad istimewa bagi sepasang anak manusia, yang menggenapkan setengah agamanya. Dua hari lalu, sang calon mempelai wanita mengirimi saya wa.

"Bunda. Sebenarnya pengen ngirim itu ke dia. Tapi yaa gak tau kalau dibaca dia gimana efeknya..heu."

Saya bilang: "Hehehe...kirimkan saja, no problem."

Katanya : "Nggak ah, Bunda saja minta tolong kirimkan, boleh?"

Saya bilang : "Wehehehe... Boleh. Bagaimana redaksinya? Dan... Wani pirrroooooo?"

Dia : *manyun*

Nah, dikirimkanlah ungkapan hatinya.

"Bismillah.

*Apa yang membuatmu yakin*

Kataku, “Tidak ada hal syar’i menolak, proses terjaga, dan yakin bahwa Allah ridho. “

Sedang katanya,”Yang mendorong itu semua ada pada niat. Ya, niat. Memenuhi hak anak saya kelak dan dirasa bisa membantu dakwah kepada keluarga besar saya.”

Semoga, semoga Allah senantiasa mensucikan niat, menjadikannya satu-satunya alasan dalam sebuah fase perjalanan ini.

Semoga, semoga Allah ridhoi. Jika Allah sudah bersama kita, maka adakah dari dunia yang bisa merisaukan? Tak ada.

Proses nikah yang Allah suguhkan ini, sungguh membuatku merasa, Allah sedang memeluk mesra dengan karuniaNya. Tanda cinta pada hambaNya.

Itu yang membuatku tertunduk dalam. Berserah. Dan percaya. Mantap melangkah. Disisi lain, tentu gelisah itu ada. Gelisah atas apa-apa kelebihanmu yang tak kupunyai dan banyaknya kekurangan diri ini.

Juga gelisah apa aku layak untukmu, apa nanti aku mampu menjadi isterimu. Apa nanti aku bisa membuatmu makin dekat dengan Rabbmu."

Inilah jawaban calon suaminya, dikirmkan melalui saya, dan saya forward :

“Pesan sudah saya terima. Semoga Allah memberikan ketenangan dan kemantapan bagi kita.”
(Jujur, forwardernya ikut deg2an membacanya...)

Nah, alhamdulillah...

Mohon maaf mengupload tulisanmu,Azmi Masitha Dentilanda

Pesan itu sungguh indah, dan bisa dijadikan pelajaran bagi siapa pun yang hendak menikah.

Senang melihatmu tersenyum ceria, dengan wajah sedikit gugup dan tangan gemetar... Hehehehe.

Copas Fb Umi kulsum, kak azmi'story :D

0 comments:

Posting Komentar