2/01/2013

Detik Kepayahan

Siapa sebenarnya aku ? Hanya seorang hamba yang tiap detik nya penuh dengan keluh kesah tiada henti hamba ungkapkan pada Mu Rabb,tapi nikmat Mu pun tiada henti hamba terima darimu,sungguh sangat jauh dari kesyukuran sekali ketika engkau senantiasa terus menerus memberi dan hamba pun terus menerus meminta lebih Astaghfirullah .

Teguran hebat untuk aku yang tiga hari ini terkena virus stagnan yang akibatnya aku hanya bisa terus berdiam diri. Rabu sore itu aku keluar rumah menuju ke tempat ngajar privat di daerah sektor dua bintaro,untuk menuju ke tempat tujuan menggunakan dua kali naik angkot,naik angkot pertama biasa-biasa saja lalu ke angkot kedua,mungkin bagi sebagian orang ini sudah menjadi pemandangan biasa dan di acuhkan,waktu itu tiba anak kecil sekitar kelas tiga SD masuk ke dalam angkot dan mengeluarkan suaranya untuk mengamen lalu aku tanya "ade sekolah dimana?" "sekolah di SD dua di daerah sana" sambil menunjuk ke arah depan, "bapa sama ibu kerja apa?" "bapa kuli,ibu ada di rumah kak" "ngamen disuruh atau apa de?" "pengen aja kak,bantuin bapa". Selesai percakapn kami ade kecil itu keluar dan aku dipindahkan ke angkot yang lain karena jalanan macet sekali,aku berharap bisa bertemu lagi dengan ade kecil itu karena banyak sekali yang ingin ku tanyakan padanya.

Di angkot yang lain datang ade kecil lagi dan fisiknya pun jauh lebih kecil lagi,ade ini masuk ke dalam angkot tapi tak bicara apapun dan tak bertingkah apa-apa,lalu seorang bapa memberinya sedikit uang dan turun kembali,aku waktu itu bawa uang pas untuk  ongkos saja jadi hanya bisa menikmati pemandangan ini. Di belakang bapa itu ada seorang anak yang sedang tidur pulas,aku kira anak itu adalah anak bapa itu tapi ternyata bukan karena ketika angkot sampai di pasar anak itu di teriaki oleh supir,dan bapa bapa yang di dalam angkot itu,anak kecil itu pun keluar dari angkot dan di dalam angkot masih saja meneriaki anak kecil itu,aku terkaget-kaget dan ingin sekali menangis di dalam angkot itu mengingat kejadian tadi yang menurutku itu bukanlah suatu kewajaran,ketika dahulu aku seumuran dengan anak itu sedang apa aku ? Dengan siapa aku ? Bagaimana makananku ? Lalu dia anak itu ? Sangat jauh sekali berbedaaa,ingin sekali aku peluk anak kecil itu lalu aku katakan padanya "aku ingin menjagamu" tapi aku hanya bisa diam menangis dan banyak mentafakuri kejadian itu. Lalu siapa yang patut di salahkan ? Orangtua? Pemerintah? Atau ini juga adalah kesalahan dari diri kita sendiri ?

Anak masa kini adalah bahan baku untuk generasi pengganti nanti,mengganti kerja korupsi dan kerja-kerja bathil yang lain,tapi bahan baku ini tak di perdulikan dan banyak di sengsarakan oleh kita sendiri,kita sibuk mengumpulkan amalan kita sendiri,sibuk menghitung-hitung kebahagiaan dan derita tanpa tahu di samping kita banyak sekali orang yang sangat jauh dari kita,mereka adalah anak-anak kecil yang harusnya kita arahkan bukan nya kita biarkan!!!

Apapun alasan nya mereka hanya anak kecil yang belum bisa membedakan yang benar dan salah juga yang harus dan tidak boleh dilakukan,mereka harus diarahkan,jangan sampai terpengaruhi dahulu oleh segelintir orang yang memaksa mereka menjadi anak jalanan,itu tanggung jawab kita!!

itu tanggung jawab kita !!

ada dalam dream list ku,agenda ku dan gerak langkahku !

mereka harus di arahkan dan di luruskan,mereka salah satu pelecut malasku dan penambah energi positif yang mengalir di darahku .

#semoga kita dipertemukan kembali ade-ade kecil .


0 comments:

Posting Komentar