11/16/2012

Metamorfosa yang Indah

Kehidupan dari hari ke hari,minggu ke minggu, bulan ke bulan,tahun ke tahun, masa ke masa dan zaman ke zaman senantiasa tidak statis. Pasti ada banyak hal yang mengalami perubahan,berubah kea rah yang baik ataupun lebih baik atau berubah kea rah yang buruk ataupun lebih buruk.Sungguh di dunia yang penuh fatamorgana ini tidak ada suatu kemungkinan apapun karena semua nya pasti qadrullah lalu sebenarnya apalagi yang selalu kita ragukan? Allah tak butuh Shalat kita, Allah tak butuh puasa kita,Allah tak butuh Amalan-amalan kita, justru kita yang sangat membutuhkan Allah sebagai sandaran segala resah tapi mengapa hati kita selalu berusaha menutup dan mencari subjek lain sebagai sandaran juga ketenangan. Sadarkah kita sudah menduakanNYA, ceritakanlah keresahan mu pada Rabb mu sebelum pada subjek lain.

Mengingat dosa-dosa,kesalahan-kesalahan di masa yang lalu itu sebuah kepedihan yang teramat dalam,sering kita bertanya-tanya mengapa hidayah tak dari dulu menghampiri,mengapa kemaksiatan lebih sering menghampiri daripada niat untuk berubah, tapi meskipun sampai beribu pertanyaan penyesalan kita tanyakan tak bisa mengubah masa yang telah lalu itu menjadi lebih baik karena yang lalu tak mungkin dapat dikembalikan dan diperbaiki menjadi lebih baik, sungguh skenario Allah sangat indah dan meneduhkan. Jika hamba kemarin tak pernah berdosa dan tak pernah  melakukan banyak kesalahan tentu hamba tidak tau kebenaran sedikitpun hari ini. Karena berawal dari kesalahanlah kita dapat mengetahui kebenaran, maka bersyukurlah dengan masa lalu yang kelam, maka  bertaubat nasuhalah karena Allah pasti memaafkan apapun kesalahan kita jika memang benar-benar bertaubat.

Tentunya perubahan tidak selalu mengarah kea rah kebaikan,namun untuk menjadi baik itu kita perlu berubah. Belajar dari Metamorfosa kupu-kupu yang berawal dari ulat nan menjijikan hingga ia memutuskan untuk menguliti tubuh nya,dapat di analogikan dengan manusia yang menguliti noda-noda di hati nya lalu kupu-kupu itu menyepi dalam ruang gelap,tidak makan,tidak berinteraksi dengan dunia luar. Lalu ketika ulat itu sudah memantaskan diri dan siap dengan segala bentuk cobaan duniawi, maka siaplah sang ulat itu untuk menyaksikan dunia luar dan menikmati embun pagi. Namun perlu lagi tirakat yang luar biasa karena lubang tempat ulat itu keluar sangatlah kecil, itu berarti semua anggota tubuh ulat harus berusaha dengan kuat untuk bisa keluar, perlahan tapi pasti ulat pun mulai keluar dengan tubuh yang sudah jauh lebih baik dan lebih dari sekedar indah dialah Kupu-kupu yang bermetamorfosis dari ulat nan menjijikan dulu, Sungguh Allah maha Pencipta yang Agung.

Dapat di Analogikan dengan manusia bahwa perubahan menuju kebaikan itu membutuhkan pengorbanan yang besar dan totalitas dalam berubahnya pun benar-benar harus optimal, yang hitam benar-benar di putihkan,yang kotor benar-benar di bersihkan. Dan ketika sang ulat dalam proses menjadi kupu-kupu nan indah itu dapat di analogikan juga  bahwa suatu perubahan itu harus terbiasa dengan hal-hal yang pahit bukan dengan yang melenakan,memanjakan,yang terasa enteng dan enak. Semua otot-otot dan sendi-sendi pun harus terbiasa bergerak sekuat tenaga untuk pencapaian indah,bukan dengan kemanjaan yang akhirnya mematikan.

Sungguh metamorfosa yang indah nan sempurna. Semoga Kita selalu ada diantara orang-orang yang senantiasa MengingatMu,mengAgungkanMu,dan yang selalu berusaha memperbaiki diri hanya karena Allah .


3 komentar: